LAPORAN PEMERIKSAAN VIBRIO COLERA
Mata Kuliah : PMM-A
Dosen : KHIKI PURNAWATI KASIM, SST., M.Kes
NAMA : USWATUN HASANAH
NIM : PO714221151040
PROD : DIV/ II.A
PEMERIKASAAN Vibrio Kolera
A.
Dasar Teori
Bakteri Vibrio sp adalah jenis bakteri yang dapat
hidup pada salinitas yang relatif tinggi. Menurut Rheinheiner (1985) cit. Herawati
(1996), sebagian besar bakteri berpendar bersifat halofilik yang tumbuh optimal
pada air laut bersalinitas 20-40‰. Bakteri Vibrio berpendar termasuk bakteri
anaerobic fakultatif, yaitu dapat hidup baik dengan atau tanpa oksigen. Bakteri
Vibrio tumbuh pada pH 4 - 9 dan tumbuh optimal pada pH 6,5 - 8,5 atau kondisi
alkali dengan pH 9,0 (Baumann et al., 1984 cit. Herawati, 1996).
Vibrio sp merupakan salah satu bakteri patogen yang
tergolong dalam divisi bakteri, klas Schizomicetes, ordo Eubacteriales, Famili
Vibrionaceae. Bakteir ini bersifat gram negatif, fakultatif anaerob,
fermentatif, bentuk sel batang dengan ukuran panjang antara 2-3 µm,
menghasilkan katalase dan oksidase dan bergerak dengan satu flagella pada ujung
sel (Austin, 1988).
Pencemaran limbah dalam suatu perairan mempunyai
hubungan dengan jenis dan jumlah mikroorganisme dalam perairan tersebut. Air
buangan kota dan desa yang berpenduduk padat tidak hanya meningkatkan
pertumbuhan bakteri koliform akan tetapi juga meningkatkan jumlah bakteri
patogen seperti Salmonella, Shigella dan Vibrio cholera (Shuval, 1986).
Infeksi pada luka mungkin ringan tetapi sering
berlanjut dengan cepat (setelah beberapa jam), dengan perkembangan lesi kulit
bullous, selulitis, dan miositis dengan nekrosis. Karena cepatnya kemajuan dari
infeksi, maka diperlukan pengobatan antibiotic sesuai sebelum konfirmasi dengan
kultur didapat. Diagnose didapat melalui kultur organisme pada media
laboratorium standar (Jawetz, dkk. 2005).
Klasifikasi
Vibrio
Kingdom : Eubacteria
Divisi : Bacteri
Class : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
family : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies : Vibro anguillarum Vibrio vulnificus
Vibrio salmonicida Vibrio hollisae
Vibrio alginolyticus Vibrio damsel
Vibrio cholera Vibrio fluvialis
V. parahaemolyticus Vibrio mimicus
B.
Tujuan
- Mahasiswa
dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan vibrio
- Mahasiswa
dapat melakukan pemeriksaan vibrio
- Mahasiswa
dapat enentukan jenis vibrio pada sampel makanan yang diperiksa
C.
Metode
Praktikum
- ALAT
-
Tabung reaksi - beaker glass - lampu spirtus
-
Gelas ukur - tabung durham - balp
-
Pipet ukur - incubator - ose
-
Petridish - autoclave
2. BAHAN
-
Sampel makanan
-
Endo agar
-
Triple iron agar (TSIA)
-
Kligier iron agar (KIA)
-
Media gula-gula (maltosa, manit,
sakarosa, laktosa, glukosa)
-
Aquadest
CARA KERJA
HARI I
-
Timbang sampel makanan sebanyak 10 gram
-
Blender dengan air pepton sebanyak 90
gram
-
Ambil sampel 1-2 ose, lalu masukkan
dalam air pepton alkalis
-
Eramkan dengan suhu 37oC selama
18-24 jam
HARI II
-
Amati perubahannya jika air keruh
(kuning), biru kehijauan dinyatakan positif
-
Ambil 1-2 ose tanam pada media TSIA
dengan cara zig-zag dan tusuk dasar
-
Eramkan dengan suhu 37oC
selama 1×24 jam
-
Pembuatan media gula-gula
HARI III
-
Amati, dinyatakan positif tanda warna
kuning pada media TSIA
-
Ambil 1-2 ose kemudian celupkan pada
media gula-gula, KIA dengan zig-zag dan tusuk sampai kedasar
-
Eramkan dengan suhu 37oC
selama 1×24 jam
HARI IV
-
Amati dan cocokkan dengan tabel
D.
Hasil
Nama pengambil : Uswatun Hasanah,
Irmayanti, Juliana Mutmainna
Waktu pengambilan : 11:00 wita
Hari/Tanggal pengambilan : Senin, 15 Mei 2017
Lokasi sampel : Jln. Banta-bantaeng
(makanan), jln wijaya kusuma (minuman)
Jenis sampel : minuman (es teler), makanan (bakso
bakar)
Tempat pemeriksaan : Lab. Mikrobiologi Kampus
Kesehatan Lingkungan
Hari/tanggal pemeriksaan : Senin, 15-16 Mei 2017
Parameter pemeriksaan : Pemeriksaan Vibrio Kolera
Pemerikasaan Vibrio
Kolera
·
Tes perkiraan: makanan - dan minuman -
E.
Analisa
Hasil
Dari hasil yang kami lakuakn, bahwa
sampel yang diperiksa tidak teridentifikasi bakteri vibrio karena pada saat tes
perkiraan tidak terjadi perubahan warna air pepton alkalis menjadi biru
kehijauan dan keruh sehingga tidak dilanjutkan pemeriksaan/tes penegasan karena
tidak ada tanda adanya bakteri yang teridentifikasi
F.
Kesimpulan
Dari hasil dan analisa
hasil kami, bahwa makanan dan minuman yang kami periksa tidak ditemukan bakteri
vibrio sehingga aman dari bakteri vibrio kolera
G.
Saran
Selama proses praktek
berlangsung, peserta harus harus lebih hati-hati dan memerhatikan prosedur
serta aturan dari instruktur. Selain itu, setiap anggota kelompok harus aktif.
DAFTAR PUSTAKA
[accessed Apr 5, 2017 07:08 ].
Komentar
Posting Komentar