LAPORAN PEMERIKSAAN SHIGELLA

Mata Kuliah        : PMM-A  
Dosen                 : KHIKI PURNAWATI KASIM, SST., M.Kes
NAMA                 : USWATUN HASANAH
NIM                     : PO714221151040
PROD                 : DIV/ II.A

PEMERIKASAAN Shigella

A.    Dasar  Teori
Genus Shigella ditemukan sebagai penyebab bacillary disentri oleh ahli mikrobiologi Jepang, Kiyoshi Shiga pada 1898. Shigella adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air. Organisme Shigella menyebabkan disentri basiler dan menghasilkan respons inflamasi pada kolon melalui enterotoksin dan invasi bakteri.
Bakteri Shigella dysenteriae dapat menyebabkan penyakit disentri basilar. Disentri basilar adalah infeksi usus besar oleh bakteri patogen genus Shigella. Shigella dysenteriae merupakan penyebab penyakit yang paling ganas dan menimbulkan epidemi hebat di daerah tropis dan subtropis (Soedarto,1996). Pengobatan infeksi dapat digunakan dengan antibiotik yang telah diresepkan secara luas seperti pada saat sekarang ini (Gould and Brooker, 2003).
MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI
Sistematika dan klasifikasi Shigella dysenteriae
Sistematika dari Shigella dysenteriae adalah sebagai berikut:
Kingdom : Bacteria
Phylum    : Proteobacteria
Ordo        : Enterobacteriales
Famili      : Enterobacteriaceae
Genus      : Shigella
Spesies     : Shigella dysenteriae (Anonimc, 2010).
Habitat
Habitat alami Shigella dysenteriae terbatas pada usus besar manusia dan binatang menyusui, dimana Shigella dysenteriae memproduksi eksitoksin yang tidak tahan panas yang mempengaruhi usus dan susunan saraf pusat. Penyebaran Shigella dysenteriae selalu terbatas pada saluran pencernaan, penyebaran ke dalam aliran darah sangat jarang. Bakteri Shigella dysenteriae dapat menimbulkan penyakit yang sangat menular (Jawetz et al., 2005).
Ciri-ciri
Beberapa ciri Shigella dysentriae antara lain : Batang pendek; gram negative; Tunggal; Tidak bergerak; Suhu optimum 370C; Tidak membentuk spora; Aerobik, anaerobik fakultatif; Patogenik, menyebabkan disentri.

SUMBER INFEKSI
Shigellosis Tersebar diseluruh dunia dipekirakan menyebabkan sekitar 600.000 kematian per tahun diseluruh dunia. Dua per tiga kasus dan yang kebanyakan meninggal adalah anak-anak umur terjadi pada bayi berusia dibawah 6 bulan. Rata-rata serangan kedua pada anggota keluarga mencapai diatas 40%. Wabah umumnya terjadi pada kelompok homoseksual, pada kondisi “crowding”, ditempat-tempat dimana sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan rendah seperti di penjara, tempat penitipan anak, panti asuhan, rumah sakit jiwa dan pada tempat pengungsi yang padat.
Shigellosis ditularkan melalui rute fekal-oral melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan bahan tinja. Hal ini umumnya terjadi jika tangan tidak dicuci dengan baik terutama setelah menggunakan kakus. Infeksi Shigella sp juga dapat diperoleh dari makanan yang tercemar dengan bakteri ini. Selain itu sumber infeksi juga dapat disebabkan oleh lalat yang membawa Shigella sp. Kejadian penyakit ini biasanya juga diikuti oleh infeksi sekunder lainnya seperti kasus enteritis dan infeksi bakterial E.coli pada saluran pencernaan. Dosis infektif yang rendah, sedikitnya 200 organisme yang dapat memfasilitasi penyebaran dari orang yang satu dengan orang yang lain. Manusia dan beberapa primata hanya menjadi reservoir Shigella.

B.     Tujuan
  1. Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan vibrio
  2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan vibrio
  3. Mahasiswa dapat enentukan jenis vibrio pada sampel makanan yang diperiksa

C.    Metode Praktikum
  1. ALAT
-          Tabung reaksi                          - beaker glass                           - lampu spirtus
-          Gelas ukur                               - tabung durham                      - balp
-          Pipet ukur                                - incubator                               - ose
-          Petridish                                  - autoclave
  1. BAHAN
-          SS agar
-          EMB agar
-          MC agar
-          Endo agar
-          TSIA
CARA KERJA
HARI I
-          Timbang sampel makanan sebanyak 10 gram
-          Blender dengan air pepton sebanyak 90 gram
-          Ambil sampel 1-2 ose, lalu masukkan dalam SS agar dengan metode zig-zag 4 kuadrat
-          Eramkan dengan suhu 37oC selama 1×24 jam
HARI II
-          Amati perubahannya jika goresan kecil-kecil, tidak berwarna,jerni,smooth maka dinyatakan positif
-          Kemuadian dilanjur ke Ambil 1-2 ose tanam pada media TSIA dengan cara zig-zag dan tusuk dasar
-          Eramkan dengan suhu 37oC selama 1×24 jam
HARI III
-          Amati, dinyatakan positif tanda warna kuning pada media TSIA
-          Pertumbuhan yang sama dengan daftar tersebut dikerjakan slide agglutinasi dengan sera diagnostika. Kedian dari koloni TSIA baik yang tersangka golongan shigella maupun yang tidak tersangka ditanam pada media gula-gula dan agar-agar
-          Kemudian erramkan dengan suhu 37oC selama 1×24 jam
HARI IV
-          Amati pertumbuhan pada media gula-gula dan kemudian dicocokkan dengan daftar media gula-gula

D.    Hasil
Nama pengambil                     : Uswatun Hasanah, Irmayanti, Juliana Mutmainna
Waktu pengambilan                : 11:00 wita
Hari/Tanggal pengambilan      : Senin, 15 Mei 2017
Lokasi sampel                         : Jln. Banta-bantaeng (makanan), jln wijaya kusuma (minuman)
Jenis sampel                            : minuman (es teler), makanan (bakso bakar)
Tempat pemeriksaan               : Lab. Mikrobiologi Kampus Kesehatan Lingkungan
Hari/tanggal pemeriksaan        : Senin, 15-16 Mei 2017
Parameter pemeriksaan           : Pemeriksaan Shigella
Pemerikasaan Shigella
·         Tes perkiraan: makanan - dan minuman -

E.     Analisa Hasil
            Dari hasil yang kami lakukan, bahwa sampel yang kami periksa tidak mengandung bakteri shigella karena saat tes perkiraan dengan menggunakan media SS agar yang kami gunakan untuk mengidentifikasi bakteri shigella mengalami luka pada SS agar karena pada saat penggoresan 4 kuadrat permukaan SS agar terlalu keras/dalam sehingga bakteri yang ingin di tumbuhkan tidak mengalami perkembangan/perubahan

F.     Kesimpulan
Dari hasil dan analisa hasil yang kami lakukan, sampel makananan dan minuman tidak diketahui adanya bakteri shigella/bakteri lain di media SS agar sehingga perlu berhati-hati cara pengaplikasiannya saat menumbuhkan bakteri dengan metode Zig-zag 4 kuadrat
G.    Saran
Selama proses praktek berlangsung, peserta harus harus lebih hati-hati dan memerhatikan prosedur serta aturan dari instruktur. Selain itu, setiap anggota kelompok harus aktif.


DAFTAR PUSTAKA


Komentar

Postingan Populer